TEKNIK DIGITAL
PENGERTIAN DARI TEKNIK DIGITAL DAN BEBERAPA STUDI KASUS MENGENAI TEKNIK DIGITAL
Teknik digital merupakan ilmu yang mengajarkan sistem dan rangkaian digital serta aplikasinya di kehidupan. Secara lebih khusus, teknik digital adalah hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi urutan bilangan yang mempunyani nilai 0 dan 1 (bilangan biner), yang terdapat dalam sebuah sistem elektronik tertentu untuk proses informasi yang mudah, cepat, dan akurat. Melihat pentingnya teknik digital dalam kehidupan modern maka buku ini hadir untuk membantu Anda dalam memahami ilmu teknik digital secara lebih detail.
BERIKUT MERUPAKAN BEBERAPA STUDI KASUS ATAU PENGIMPLEMENTASIKAN DALAM TEKNIK DIGITAL
1. ENCORDER
Pengertian encoder secara umum merupakan sebuah peralatan yang berfungsi untuk mempersingkat jalur input awal yang memiliki jumlah yang banyak untuk bisa menjadi output dengan jumlah yang lebih sedikit. Pengertian lainnya yaitu encoder merupakan sebuah perangkat yang bertugas untuk mendeteksi serta mengubah gerakan mekanis. Gerakan tersebut selanjutnya akan diubah ke sinyal output digital maupun analog.
Encoder memiliki fungsi untuk mengukur posisi, akselerasi, kecepatan sementara, serta arah yang selanjutnya bisa diturunkan dari gerakan putar atau antar linier. Penyebab mengapa encoder bisa berbeda karena berdasarkan pada berbagai perinsip output, fisik operasi, protokol komunikasi, dan lain sebagainya.
Encoder merupakan rangkaian kombinasi di mana termasuk ke dalam operasi kebalikan dari decoder. Encoder mempunyai jumlah maksimal yaitu 2n pada jalur input di mana n merupakan jalur keluaran atau output. Dikarenakan mengkode informasi yang berasal dari input 2n untuk menjadi kode n-bit, maka encoder akan menghasilkan sebuah kode. Kode biner tersebut sama dengan input “aktif tinggi”.
Untuk cara kerja encoder yaitu dengan memanfaatkan berbagai teknologi di dalam menghasilkan sinyal. Termasuk di antaranya magnetik, mekanik, optik, dan juga resistif. Sementara untuk optik merupakan teknologi yang paling umum digunakan oleh encoder. Di dalam pengindaraan optik, encoder akan memberikan feedback atau umpan balik dengan berdasarkan gangguan cahaya.
2. Sensor Encoder Panjang / Sensor Timing Line / Film Strip
Sensor ini berbentuk seperti pita transparant yang berbahan seperti plastik mika. Sensor encoder panjang ini ada juga yang menyebut sensor timing line / film strip dan encoder horizontal. Posisi sensor encoder ini biasanya aberada di belakang rumah cartridge / carriage unit head. Fungsi dari sensor encoder ini adalah sebagai code / berisi code pengatur yang dibaca oleh sensor optic / pembaca sensor encoder pada printer. Selain itu juga mengatur kecepatan dan posisi print, mengatur jalannya cartridge unit saat bergerak kekanan dan kekiri dan menjaga kelurusan hasil dari print
3. Sensor Encoder Bulat / Timing Disk / Encoder Disk
Fungsi sensor ini adalah sebagai timing / pengatur ritme / kecepatan pada saat printer menarik kertas/ roll penarik kertas dan gearnya. Sebagai contoh kerja dari timing disk ini adalah saat printer diperintah print dengan settingankualitas biasa dan hight quality. Maka akan kita lihat proses pergerakan dari timing disk akan berbeda sesuai dengan perinth. Juga saat proses menarik kertas dan head clean.
berikut ini adalah link dari materi materi yang ada di atas :
https://www.pakdhebengal.com/2021/03/penamaan-bagian-bagian-printer-dan.html
https://www.nesabamedia.com/pengertian-encoder/
https://www.belbuk.com/teknik-digital-teori-contoh-soal-dan-aplikasi-p-67246.html#:~:text=Secara%20lebih%20khusus%2C%20teknik%20digital,mudah%2C%20cepat%2C%20dan%20akurat.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus